Universitas Harapan Bangsa (UHB) bekerja sama dengan RRI Purwokerto melalui program Jelita (Jendela Informasi Kita) pada 10 November 2025 menghadirkan diskusi bertema “Pentingnya Deteksi Dini dengan HPV DNA.” Kegiatan yang berlangsung di Studio RRI Purwokerto ini menghadirkan Dr. Maria Ulfah, S.Kep., Ns., M.Kep., Kepala Badan Penjamin Mutu Internal (BPMI) sekaligus Dosen Fakultas Kesehatan UHB, dengan Desi Natalia sebagai pembawa acara.
Dalam siaran berdurasi satu jam tersebut, Dr. Maria Ulfah menjelaskan bahwa deteksi dini kanker serviks menggunakan metode HPV DNA merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan penyakit yang menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia. “HPV DNA test jauh lebih sensitif dibandingkan metode konvensional seperti pap smear. Pemeriksaan ini bisa mendeteksi infeksi virus sebelum sel-sel berubah menjadi kanker,” jelasnya.
Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini masih perlu ditingkatkan, terutama di kalangan perempuan usia produktif. Ia menekankan bahwa edukasi kesehatan harus dimulai sejak dini agar perempuan memahami pentingnya pemeriksaan berkala dan tidak menunggu timbulnya gejala. “Kunci dari pencegahan kanker serviks adalah deteksi sedini mungkin. Semakin cepat ditemukan, semakin besar peluang untuk sembuh,” tambahnya.
Program Jelita RRI Purwokerto yang dipandu Desi Natalia menjadi ruang dialog edukatif antara narasumber dan masyarakat. Pendengar diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan secara langsung melalui saluran interaktif RRI. Dalam sesi tanya jawab, sejumlah pendengar menyoroti ketersediaan layanan pemeriksaan HPV DNA di daerah. Menanggapi hal itu, Dr. Maria menegaskan bahwa kerja sama antara institusi pendidikan kesehatan seperti UHB dengan fasilitas layanan kesehatan dapat memperluas akses pemeriksaan bagi masyarakat.
“UHB terus berkomitmen menjadi bagian dari edukasi dan pelayanan masyarakat, termasuk dalam isu kesehatan perempuan. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan reproduksi,” ujarnya menutup sesi siaran.
Rektor Universitas Harapan Bangsa, Assoc. Prof. Dr. Yuris Tri Naili, S.H., KN., M.H., turut memberikan apresiasi terhadap kolaborasi ini. Menurutnya, kegiatan siaran edukatif seperti ini menjadi bagian dari komitmen UHB dalam memperluas peran universitas sebagai agen perubahan sosial. “Universitas Harapan Bangsa tidak hanya berfokus pada pendidikan akademik, tetapi juga berperan aktif dalam memberikan literasi kesehatan bagi masyarakat. Kolaborasi dengan RRI merupakan bentuk nyata dari community engagement yang berdampak luas,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa UHB melalui Fakultas Kesehatan terus berupaya memperkuat kontribusi di bidang kesehatan masyarakat, terutama melalui penelitian, pengabdian, dan inovasi pelayanan berbasis data ilmiah. “Kami ingin masyarakat melihat universitas sebagai mitra dalam meningkatkan kualitas hidup, bukan hanya tempat belajar, tetapi juga sumber solusi,” tegasnya.
Siaran Jelita bersama UHB ini menjadi salah satu bentuk kolaborasi antara dunia akademik dan media publik dalam mengedukasi masyarakat. Ke depan, Universitas Harapan Bangsa berencana memperluas kegiatan serupa melalui program literasi kesehatan dan layanan pemeriksaan berkala bekerja sama dengan instansi kesehatan setempat.