PURWOKERTO – Universitas Harapan Bangsa (UHB) kembali menorehkan prestasi akademik membanggakan di kancah internasional. Dalam ajang bergengsi The 7th International Student Forum: Primary Health Care as a Pillar for Universal Health Coverage, mahasiswa UHB berhasil meraih juara pertama dan kedua dalam kategori Research Presentation.
Forum ini digelar pada 16–17 Agustus 2025 oleh Boromarajonani College of Nursing Phayao, Thailand, dan diikuti lebih dari 700 mahasiswa kesehatan dari berbagai perguruan tinggi di Thailand, Indonesia, Australia dan Filipina. Acara tahunan tersebut berfokus pada peran primary health care (pelayanan kesehatan primer) sebagai pilar penting dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC). Dalam konteks global, UHC menjadi target bersama masyarakat internasional agar setiap individu dapat mengakses layanan kesehatan berkualitas tanpa terbebani masalah finansial. Oleh karena itu, riset dan inovasi mahasiswa dalam forum ini sangat relevan dengan tantangan nyata yang dihadapi sektor kesehatan dunia.
Tim mahasiswa UHB dari Prodi S1 Keperawatan berhasil menyapu dua posisi teratas pada kategori riset. Juara pertama diraih oleh Zetta Putra Renata, Tusy Piranti, dan Anisa Hidayat melalui penelitian berjudul “Virtual Reality for Stroke Survivors”. Riset ini menawarkan pemanfaatan teknologi realitas virtual untuk membantu pasien pasca stroke dalam proses rehabilitasi, sekaligus meningkatkan motivasi dan efektivitas terapi.
Sementara itu, juara kedua ditempati oleh tim Arya Ramadhan Putra Gibran, Soibah Widitiara, dan Ossyeilla Salisa Cahyadi dengan karya riset berjudul “Telenursing in Cancer”. Penelitian ini mengkaji pemanfaatan layanan keperawatan jarak jauh (telenursing) sebagai upaya pendampingan pasien kanker, terutama dalam hal manajemen perawatan dan dukungan psikososial. Kedua penelitian tersebut dibimbing oleh Dr. Atun Raudotul Ma’rifah, Ns., M.Kep., Mat., dan Dwi Novitasari, S.Kep., Ns., M.Sc., yang selama ini aktif mendorong mahasiswa mengembangkan penelitian terapan di bidang kesehatan berbasis teknologi.
Rektor UHB, Dr. Yuris Tri Naili, S.H., Kn., M.H., menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian mahasiswa. Menurutnya, kemenangan di forum internasional tidak hanya menegaskan kualitas akademik UHB, tetapi juga menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa Indonesia dalam wacana global kesehatan. “Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa UHB tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga dapat memberikan solusi inovatif untuk tantangan kesehatan dunia. Virtual Reality untuk rehabilitasi stroke dan telenursing untuk pasien kanker adalah bukti bahwa penelitian mahasiswa dapat menjembatani teknologi dengan kebutuhan masyarakat. Kami berharap capaian ini menjadi inspirasi bagi riset-riset berikutnya,” tegasnya.
Keberhasilan ini sekaligus memperlihatkan tren baru penelitian mahasiswa Indonesia yang semakin berorientasi pada teknologi dan inovasi digital. Topik seperti Virtual Reality dalam rehabilitasi stroke maupun telenursing untuk pasien kanker mencerminkan kebutuhan layanan kesehatan yang adaptif terhadap era digital.
“Dengan kemajuan teknologi, layanan kesehatan primer tidak lagi terbatas pada fasilitas fisik. Mahasiswa kita sudah mampu mengantisipasi perubahan itu dengan riset berbasis teknologi. Ini sesuai dengan arah pembangunan kesehatan nasional maupun global,” imbuh Rektor UHB.
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UHB, Barlian Kristanto, S.Pd., M.Hum., yang turut mendampingi dalam forum ini, menambahkan pengalaman internasional ini memperkuat soft skills mahasiswa. “Selain mengasah kemampuan penelitian, mahasiswa juga belajar menyampaikan gagasan ilmiah dalam bahasa Inggris, membangun jejaring akademik lintas negara, dan beradaptasi dengan budaya ilmiah internasional. Semua ini akan memperkaya profil lulusan UHB dalam menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Forum internasional ini mempertemukan ratusan mahasiswa kesehatan dari berbagai negara untuk berkompetisi dalam dua kategori utama, yakni Research dan Innovation. Dewan juri berasal dari Thailand, Indonesia, Filipina, hingga Australia, sehingga proses penilaian berlangsung dengan perspektif multinasional. UHB sendiri mengirimkan 15 mahasiswa dari tiga program studi, yaitu S1 Keperawatan, S1 Farmasi, dan D4 Keperawatan Anestesiologi. Partisipasi ini menegaskan komitmen UHB dalam memberikan pengalaman belajar internasional bagi mahasiswa, sejalan dengan visi kampus untuk mencetak tenaga kesehatan yang kompeten dan berwawasan global.
Prestasi ganda mahasiswa UHB dalam forum internasional di Thailand menjadi tonggak penting bagi perkembangan akademik kampus, sekaligus membuka peluang kolaborasi riset antarnegara di masa depan. Dengan capaian ini, UHB semakin meneguhkan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi yang aktif melahirkan inovasi kesehatan berbasis riset ilmiah. (*)